Minggu, 13 Mei 2012

Fakta Umat Islam Sekarang

        Fakta, umat Islam di masa sekarang berada pada salah satu masa terburuknya sejak cahaya Islam muncul di Makkah dan benderang di Madinah. Keadaan umat Islam sekarang lebih buruk daripada masa-masa suram ketika bangsa Mongol menghancurkan Baghdad, membunuh khalifah dan menjadikan jalanan Baghdad basah oleh darah umat Islam. Masa itu memang merupakan masa yang sangat suram bagi umat Islam, namun kondisi umat Islam sekarang lebih buruk dari masa tersebut.
          Saat itu, Baghdad menjadi lautan darah. Saat ini, bukan cuma Baghdad yang bermandikan darah dan porak-poranda, tapi juga Bashrah, Yerusalem, Ghaza, Kabul, Islamabad, Kashmir dan kota-kota Islam lainnya. Saat itu, khalifah terbunuh oleh pasukan Mongol. Sekarang, umat Islam telah hidup puluhan tahun tanpa khalifah, tanpa imam bagi seluruh umat Islam, padahal semua ulama, mutaqaddimin dan mutaakhkhirin –kecuali ulama su’-, bersepakat bahwa mengangkat seorang imam atau khalifah bagi seluruh umat Islam merupakan kewajiban yang dibebankan di setiap pundak umat Islam.
          Dan fitnah terbesar umat Islam di masa ini adalah ketika sebagian besar umat Islam tidak menyadari kondisi mereka sebenar-benarnya. Mereka sekarang tak peduli lagi dengan Islam dan peradabannya dan lebih mengagungkan peradaban barat yang sekuler bahkan anti tuhan. Mereka menganggap Islam sama dengan agama-agama lain, hanya mengatur aspek-aspek spiritual saja, dan tak punya aturan dalam kehidupan masyarakat, tak punya tuntunan dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, politik dan pemerintahan. Umat Islam sekarang senang mendengar ceramah dan khutbah yang menganjurkan sedekah dan sabar, namun ‘sakit telinga’ ketika mendengar da’i yang menyerukan penerapan Islam secara kaffah.
Umat Islam sekarang dengan ‘senang hati’ terlibat dalam aktivitas riba bunga bank, muamalah batil ala asuransi, pakaian setengah telanjang ala Britney Spears dan pergaulan bebas ala Justin Bieber, sebaliknya mereka ‘anti dan alergi’ terhadap celana cingkrang, wajah yang jenggotan, muslimah yang berjilbab (baju kurung) dan berkerudung menutupi seluruh auratnya, mirip teroris kata mereka.
         Umat Islam sekarang bahkan tak tahu siapa kawan siapa lawan. Buktinya, ketika sebagian umat Islam beserta ulama yang ‘telah tercerahkan’ mengajak mereka untuk sama-sama menolak kedatangan Obama ke Indonesia beberapa waktu yang lalu, rame-rame mereka menuduh para da’i ikhlas ini sebagai orang yang tak tahu menghormati tamu dan terlalu bersuuzhzhon. Mereka rame-rame mengejek para da’i yang mengajak mereka pada kebenaran, sedangkan Obama, sang musuh Islam, musang berbulu domba, pembawa misi penjajahan, mereka agung-agungkan bak Nabi saja layaknya.
       Lihatlah umat Islam sekarang ini. Perzinaan merajalela, judi menjadi-jadi, minum khamr jadi kegemaran, suap-menyuap hal biasa, malah yang taat kepada Allah dianggap hina. Saksikanlah, seorang artis pezina tetap dipuja-puja bahkan didukung oleh masyarakat banyak –terutama kalangan remaja- dan para artis, mereka meminta artis pezina tersebut dibebaskan dari ancaman hukuman dan dipulihkan nama baiknya. Saksikanlah juga artis wanita pasangan zinanya, baik yang sudah punya suami dan yang belum, mereka hanya menjadi saksi atas kejahatan yang mereka lakukan dan mereka akui sendiri. Bandingkanlah dengan yang terjadi pada seorang ustadz yang ditinggalkan jamaah pengajiannya dan dikecam dimana-mana hanya karena ustadz tersebut menikah lagi secara syar’i. Bandingkanlah wahai orang-orang yang berakal!
         Ingatlah wahai seluruh umat Islam, jika standar hidup diserahkan pada manusia, maka kekacauan yang akan terjadi. Jika tolok ukur benar-salah tergantung hawa nafsu, maka kezaliman yang akan merajalela. Hanya Islamlah solusi bagi semua permasalahan umat ini. Mari kembali kepada Islam, secara kaffah, jangan setengah-setengah.
Mari kita sama-sama renungi ayat-ayat al-Qur’an berikut ini:
Ayat Pertama:
ولو أن أهل القرى ءامنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء والأرض ولكن كذبوا فأخذنـهم بما كنوا يكسبون
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (TQS. Al-A’raf: 96)
Ayat ini menunjukkan dua akibat berbeda, berkah dari langit dan bumi jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa serta siksa jika penduduk negeri-negeri mendustakan ayat-ayat Allah ta’ala. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ayat Kedua:
واتقوا فتنة لا تصيبن الذين ظلموا منكم خاصة ، واعلموا أن الله شديد العقاب
Artinya: “Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (TQS. Al-Anfal: 25)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah ‘azza wa jalla akan menimpakan siksaan bagi umat manusia secara umum, baik terhadap orang-orang yang zalim maupun terhadap yang taat. Kondisi ini terjadi ketika kemaksiatan telah nampak nyata dan kemungkaran telah merajalela serta tidak ada upaya yang cukup untuk melakukan perubahan terhadap kemaksiatan dan kemungkaran tersebut oleh orang-orang yang taat. Semoga ancaman ayat ini tidak menimpa kita, na’udzubillah min dzalik.
Ayat Ketiga:
ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS. Ar-Rum: 41)
Kata al-fasad menunjukkan kerusakan secara umum, baik kerusakan alam, moral, kerusakan di bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan politik. Kerusakan-kerusakan tersebut menurut ayat ini disebabkan oleh kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia.
Ayat Keempat:
وكأين من قرية عتت عن أمر ربها ورسله فحاسبنها حسابا شديدا وعذبنها عذابا نكرا
Artinya: “Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.” (TQS. Ath-Thalaq: 8)
Kata hisaban syadidan menunjukkan azab di dunia, sedangkan kata ‘adzaban nukran menunjukkan siksa di akhirat. Ini merupakan ancaman bagi ahli maksiat, pendurhaka perintah Tuhan dan Rasul-Nya. Na’udzubillah tsumma na’udzubillahi min dzalik.
Saudaraku sesama muslim, jika Anda ingin mengecek kebenaran syarah (penjelasan) saya terhadap ayat-ayat diatas, silakan cek di kitab-kitab tafsir mu’tabar. Ayat-ayat diatas merupakan peringatan Allah yang sangat jelas kepada kita semua, agar kita tak coba-coba untuk bermaksiat kepada-Nya dan menentang perintah-Nya. Allah telah menyiapkan azab di dunia dan di akhirat bagi ahli maksiat yang senang berlumur dosa dan para penentang ayat-ayat-Nya. Hanya kepada-Nya kita bermohon keselamatan dan perlindungan dari azab dunia dan azab yang sangat pedih di akhirat.

sumber : http://abufurqan.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar